KABAR DESA KAUJON SAAT INI
I. BERANDA
Assalamualaikum warrahmatullahi
wabarakatuh
Perkenalkan
saya Cynthia Utami Damayanti dari jurusan Administrasi Publik kelas 2A yang
mengambil Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Adapun blog ini di buat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan sekaligus memberikan
informasi terkait lanjutan esay saya pada semester 1 untuk Desa Kaujon
II. PROFIL PENULIS
Nama :
Cynthia Utami Damayanti
Tempat
Tanggal Lahir : Cilegon, 22 Maret 2002
Alamat : Komplek
Bumi Mukti Indah blok a2 no 11, ciracas
Jurusan :
Administrasi Publik
Kampus :
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
“Maju,
jangan mundur”
III. DESA
1.
Geohistoris Desa Kaujon
Kaujon teletak di desa serang
kecamatan serang kabupaten serang Provinsi Banten. Sebuah kota yang memiliki
sejarah yang unik dari asal – usul nama kaujon itu sendiri yang dinamakan kota
tertua yang ada di Banten yaitu daerah kaujon orang. Kaujon itu sendiri juga
terbagi – bagi nama nya pun memiliki keunikan tersediri seperti Kaujon Buah
Gede tentu saja nama daerah ini memiliki filosofi tersendiri mengapa di beri
nama Kaujon Buah Gede karna dahulu ada Pohon Mangga yang gede – gede dan di
namakan Kaujon Buah Gede begitu pula dengan nama kaujon lain nya seperti Kaujon
Pasar Sore, Kaujon Tengah, Kaujon Kidul, Kaujon Baru, Kaujon Singandaru.
Dinamika yang ada di Kaujon ini juga meliputi pendidikan, perekonomian dan
masyarakat yang berpengaruh di Kaujon seperti Ki Uju seorang yang dianggap
pahlawan oleh masyarakat kaujon ini dinamakan nya juga nama jalan yang ada di
Kaujon.
Kaujon terkenal akan para Kyai
nya yang sangat pintar dalam agama dan akan kekaguman nya hingga akhirnya tidak
ada kyai yang memberani kan diri untuk membacakan ayat – ayat al – quran di
hadapan para kyai yang ada di kaujon.
Rumah yang ada di daerah kaujon
juga sangat unik dan hanya ada beberapa saja dan dapat kita jumpai jika kita
melewati Jl. Ki Uju di setiap pinggir jalan pasti dapat kita temui mengenai
Rumah Bengen atau Rumah Dulu yang di jadikan sebagai tempat tinggal pekerja
yang bekerja di dalam sistem pemerintahan Belanda. Rumah ini juga di jadi kan
rumah turun temurun rumah ini masih bisa ditempatkan karna bangunan masih
sangat kokoh walaupun rumah ini sangat tua akan tetapi ada keunikan yang lain
mengapa masyarakat kaujon ini masih ingin mempertahankan rumah bengen dan
adapun masyarakat kaujon yang tidak mempertahankan rumah bengen ini karna
mengingin kan rumah modern mengikuti jaman sekarang. Ini yang bikin sanagat memperihatin kan terhadap masyarakat
yang berfikir menginginkan rumah yang modern dan tidak ingin mempertahankan
eksistensi mengenai rumah bengen atau yang sering disebut rumah tua oleh
masyarakat kaujon. Keunikan yang lain juga ada mengenai perekonomian yang ada
di kaujon yaitu khususnya di TPU Kaujon Buah Gede mau pun ke unikan mengenai
arti dari kaujon pasar sore, kaujon buah gede, kaujon baru, kaujon kidul,
maupun kaujon tengah yang memiliki filosofi yang berbeda – beda lalu ke unikan
yang lain yaitu mengenai Masjid Kuno dan Rumah – rumah tua
Daerah Kaujon juga terbagi menjadi 5 yaitu :
- Kaujon Pasar Sore : Masuk ke Jl. Tb Makmun
- Kaujon Buah Gede : Masuk ke Jl. Kh Jamhari bisa juga masuk ke dalam Jl. Jayadiningrat
- Kaujon Kidul : Masuk ke Jl. Ki Uju
- Kaujon Tengah : Masuk ke Jl. Ki uju bisa juga lewat Ciracas
- Kaujon Baru : Masuk Jl Ciracas Upi Serang
2. Demografis
Pusat Kegiatan Masyarakat
Pusat Kegiatan masyarakat Desa Kaujon biasanya
dilakukan di Masjid Masjid
al Azhar, masjid kuno, dan mushola raudatul jannah dengan melakukan kegiatan rutin pengajian setiap malam
sabtu
Aktivitas
masyarakat
Aktivitas masyarakat di Desa kaujon sangat beragam.
Kegiatanya adalah seperti melakukan tempat baca bagi anak-anak di sekitar, juga
melakukan kegiatan mengaji, kaligrafi, membaca puisi serta pendidikan karakter
yang diajarkan oleh para pengurus kegiatan tersebut.
IV.KABAR
1.
Potensi Desa
Pendidikan
Raudhatul Jannah, majlis taklim di Bebojong, mushola perempuan, pondok tempat
anak-anak belajar mengaji. Kegiatan keagamaan sampai sekarang masih berlangsung
dengan baik.
Warga masyarakat
Kaujon Tengah masih melestarikan dan melaksanakan kegiatan keagamaan yang telah
diajarkan oleh para ustadz, meskipun beliau sudah meninggal beberapa puluh
tahun yang lalu.
Adapun organisasi kepemudaan di
desa tersebut adalah :
a. PHBI ( Panitia Hari Besar Islam)
PHBI adalah kepanjangan dari Panitia Hari Besar
Islam jika di lihat dari artinya PHBI adalah sebuah panitia yang bertugas untuk
mengurus khusus hari besar islam.
b. HITAKA ( Himpunana Taruna Kaujon)
2. Sosial
Kegiatan sosisal yang terjadi di desa kaujon sangatlah rukun dan tinggi
akan nilai toleransi. Tetangga pun hidup saling membantu dan rukun.
Masyarakatnya memiliki hubungan kekerabatan yang sangat erat.
Berkaitan juga dengan adanya masyarakat kaujon dahulu hanya sekedar rumah
yang berjauhan akan tetapi seiring dengan perubahannya zaman, kaujon ini
menjadi rumah yang mengelompok artinya setiap rumah yang ada di kaujon ini
ialah rumah saudara dari satu rumah ke rumah lainnya dengan jarak yang sangat
berdekatan karena mereka masih satu darah
Meskipun kampung Kaujon Tengah
berada di bagian jantung kota Serang, letak wilayah yang cukup strategis
tersebut tidak mempengaruhi gaya hidup (life styll) warganya. Budaya
gotong royong, tolong-menolong, kebiasaan membaca marhaban,tahlilan dan membaca
surat yasin, pengajian rutin Jum’at malam Sabtu masih berjalan dengan baik,
memperingati haul Sultan
Maulana Hasanuddin dilaksanakan
tiap tahun, panjang maulid pun rutin dilaksanakan. Berbagai macam kegiatan
tersebut juga semakin mempererat persatuan dan kesatuan sesame warga.
3. Budaya
Kebiasaan unik yang biasanya
dilakukan oleh masyarakat kaujon yaitu seminggu setelah lebaran mereka merayakan
pesta rakyat. Pesta rakyat tersebut menampilkan tarian tarian daerah dan
pertunjukkan seni lainnya.
Untuk memperingati kemerdekaan
republik indonesia yang diselenggarakan setiap tanggal 17 agustus, mereka
menggelar lomba 17 agustusan yang dimeriahkan oleh pemuda dan anak anak. Acara
tersebut bertempat dihalaman musholla raudatul jannah.
Kebiasaan warga masyarakat Kaujon
Tengah tidak berbeda jauh dengan adat kebiasaan masyarakat Betawi. Seperti
membaca berzanji ketika anak lahir (bayi diletakkan ditengah-tengah para
jamaah, selanjutnya kiai/ustadz memimpin bacaan berzanji dan
diakhiri dengan doa untuk jabang
bayi), membaca dzikir tahlil ketika ada salah satu warga yang meninggal dunia
(biasanya keluarga alamarhum melaksanakan dzikir tahlil ada yang tiga hari atau
sampai tujuh hari) hari pertama dilaksanakan ba’da shalat maghrib, hari kedua
dan seterusnya di laksanakan ba’da shalat isya, dan pada acara
perkawinan/pernikahan mereka sangat kental dengan aroma agama (tradisi
masyarakat Banten namanya Buka Pintu, yaitu sebuah tradisi yang diiringi dengan
shalawat dan pujipujian dilakukan oleh 2-3 orang dibacakan sebelum pengantin
pria dan wanita bersanding di pelaminan). Disamping kegiatan belajar keagamaan
(baca Al Qur’an dengan benar),sebagian pemuda/pemudi juga belajar seni music religious
(Qasidah, marhaban, dalail). Sehingga terasa sekali nuansa keagamaan di wilayah
Kaujon, khususnya Kaujon Tengah. Untuk kegiatan qasidah, marhaban, dalail belum
berjalan maksimal (mati suri).
Tradisi-tradisi tersebut masih
dilakukan, meskipun sudah mulai terkikis dengan budaya-budaya di jaman modern.
Tradisi tersebut memiliki nilai budi pekerti/akhlak yang luhur, sehingga pemuda sebagai generasi penerus sudah tentu
memiliki rasa tanggung jawab untuk melestarikannya. Pemuda-pemudi Kaujon tergolong
kelompok yang sangat aktif dan kreatif dalam memajukan kegiatan di wilayah
tersebut.
Di kampung Kaujon Tengah terdapat
Mushola Raudhatul Jannah, di sebelah kanannya terdapat balai pendidikan
Raudhatul Jannah. Balai tersebut digunakan untuk kegiatan pengajian ibu-ibu, arisan
ibu-ibu warga Kaujon Tengah (PERISKA), posyandu, rapatrapat kepemudaan maupun
rapat warga. Sedangkan kegiatan pengajian rutin Jum’at malam Sabtu dilaksanakan
di Mushola Raudhatul Jannah. Kegiatan pengajian dimulai dari ba’ad shalat maghrib
dan selesai menjelang waktu Isya, rata-rata pengajian berlangsung sekitar satu
jam. Materi yang disampai para ustadz terkait dengan materi sehari-hari (bab
shalat, akhlak, puasa, dan sebagainya). Pengajian Jum’at malam Sabtu sudah berlangsung
sejak lama. Para pemateri disesuaikan dengan spesisialisasi keilmuan
masing-masing. Materi-materi yang dibahas umumnya menjelaskan dari kitab-kitab
klasik (kitab kuning), karena tidak semua bahkan hampir semua jamaah tidak bisa
membaca kitab kuning, maka pemateri biasanya membaca kitab tersebut lalu diterjemahkan
dan ditafsirkan. Sehingga jalannya pengajian berlangsung aktif, mereka yang
tidak paham langsung bertanya kepada pemateri. Di samping untuk mengkaji isi
kitab-kitab klasik, kajian kitab klasik juga dimaksudkan agar para jamaah tidak
merasa asing dengan kitab tersebut, dan diharapkan para pemuda tergugah untuk
mempelajarinya. Jamaah pengajian terdiri dari bapak-bapak dan ibu-ibu warga
Kaujon Tengah jumlah sekitar 40 jamaah, terdiri dari 25 jamaah laki-laki dan 15
perempuan. Rata-rata usia jamaah pengajian 35 tahun ke atas. Selama pengajian
berlangsung kadangkadang penceramah dan jamaah di beri konsumsi (snack dan air mineral),
terkadang pula tidak ada konsumsi. Suasana pengajian pun terlihat aktif,
apabila ada hal-hal yang tidak dipahami oleh jamaah, merekapun langsung
bertanya pada ustadz. Suasana pengajian berlangsung santai tetapi tetap serius
dengan materi yang disampaikan. Posisi pengajian adalah Imam duduk bersila di depan
tempat imam, sedangkan para jamaah duduk bersandar melingkar di depan imam.
Agar suara penceramah terdengar jelas oleh jamaah di mushola maupun bagi warga
yang tidak hadir, ustadz memakai speaker sebagai alat pendukungnya. Sebagian besar
jamaah pengajian adalah orang-orang yang sudah berkeluarga, dari kalangan remaja
sedikit sekali, bahkan malah tidak ada. Karena sebetulnya pemuda di bawah
naungan HITAKA( Himpunan Taruna Kaujon )
sudah mengagendakan pengajian khusus pemuda, namun belum berjalan optimal.
4. Travel
Di Desa Kaujon ini mudah mendapatkan
akses transportasi sehingga mempermudah penduduk untuk dapat berpergian kemana
saja. Desa ini memiliki tempat yang strategis biasanya ada angkutan umum dan
becak yang lalu lalang dijalan ini. Banyak juga warga yang lebih memilih
mengendarai kendaraan pribadi karena tempat yang strategis.
V.
GALERI
VI.
SHOP
Ekonomi
kreatif yang di ajukan.
Dalam hal
ini dengan mata pencaharian yang beragam di desa kaujon sebenarnya bukan
menjadi masalah hal yang besar, namun tidak ada salahnya saya mempunyai suatu
ide untuk menunjang ekonomi kreatif yang ada di desa legok, seperti yang sudah
di jelaskan bahwa potensi anak anak dan masyarakat legok adalah mampu berjualan
makanan di, oleh karena itu ekonomi kreatif yang bisa saya ajukan adalah untuk
membuka rumah makan yang dimana sebagai trobosan terbaru untuk desa kaujon ini.
Walaupun terdengar susah tetapi tidak ada salahnya untuk mencoba, karena dari
beberapa mereka sudah banyak sekali yang membuka rumah makan dan toko. Entah
itu toko baju, konten pulsa, grosir, parfum, perabotan rumah tangga.
Kontak sosial Media
Instagram :
Cynthiaaud
YouTube :
Cynthia UD
WhatsApp :
081220559132
Terimakasih
semoga membantu
Wassalamualaikum
warrahmatullahi wabarakatuh
DAFTAR
PUSTAKA
Sukirno, Agus. 2012. Bimbingan Keagamaan Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Spiritual
Masyarakat. Jurnal Al-Shifa. Vol. 03. (1) : 1-12
Komentar
Posting Komentar