KABAR KELURAHAN SERANG


 

New normal adalah tatanan kehidupan baru untuk membudayakan perilaku hidup sehat setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berakhir. Prinsipnya adalah penyesuaian atau perubahan pola hidup. Pada tahap ini, kita diperbolehkan beraktivitas seperti biasa tetapi dengan syarat harus memerhatikan protokol kesehatan yang ada.

Kabar mengejutkan datang dari World Health Organization (WHO). Mereka berkata bahwa virus ini tidak akan hilang walaupun vaksin ditemukan. Vaksin disinyalir hanya berfungsi untuk mengendalikan bukan menghilangkan virus. Mengapa WHO dapat memberikan opini yang demikian? Mari kita lihat ketika ditemukannya vaksin campak dan rubella. Nyatanya masih ada yang tepapar penyakit campak apabila tidak diberi vaksin. Oleh karena itu, mau tidak mau kita harus hidup berdampingan dengan virus COVID-19.

Banyak negara yang mendengar informasi ini dan memutuskan untuk melonggarkan kebijakan lockdown. New normal menjadi hal yang diserukan oleh masyarakat di dunia. Mereka ingin beraktifitas seperti dahulu kala agar bisa mendapatkan pendapatan. Tidak dapat dipungkiri bahwa perekonomian individu banyak yang terganggu karena akibat dari adanya virus ini. PHK dimana mana karena perusahaan tidak dapat membayar gaji karyawannya. Otomatis pengangguran pun meningkat, hal ini memicu menaiknya tingkat kemiskinan dan pengangguran di suatu negara.

Untuk menerapkan skenario ini, pemerintah sudah meminta bantuan kepada seluruh pihak untuk merumuskan protokol kesehatan yang akan diterapkan oleh masyarakat Indonesia nantinya. Semua ini dilakukan pemerintah agar masyarakat aman dari COVID-19. Apa itu protokol kesehatan? Protokol kesehatan adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19 dalam tatanan baru atau new normal. Cara yang dapat dilakukan adalah seperti mencuci tangan menggunakan sabun sehabis keluar rumah, memakai masker ketika keluar rumah, mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi, jaga jarak aman dengan orang lain dan sebisa mungkin menghindari kerumunan. 
Rencana new normal yang digaungkan oleh pemerintah pusat disambut baik oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Serang.
“Sebetulnya pertimbangan ini kalau menurut saya atas nama Pemkot Serang menyambut baik, karena selama ini dari ditetapkannya Covid-19 tanggal 14 Maret 2020 sampai hari ini nampaknya kita ini sudah berada dikejenuhan. Kemudian juga yang PSBB yang berada di rumah saja juga mengandung resiko, lalu pemerintah menerapkan new normal ini salah satu bagian untuk bisa masyarakat Indonesia termasuk Kota Serang akan kembali pulih,” kata Syafrudin.
Namun kenyataannya, kasus covid-19 di Kota Serang malah semakin meningkat. Buktinya, satu lagi warga Kota Serang dinyatakan positif terpapar virus corona (03/06/2020). Pemerintah daerah kembali menghimbau masyarakat untuk menghindari orang yang batuk/bersin tetapi tidak memakai masker. Hal yang terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Serang adalah semakin memperketat protocol kesehatan kepada masyarakat. Kini jumlah kasus positif covid-19 di Kota Serang menjadi 12 orang, yaitu 1 orang meninggal, 7 orang sembuh, dan 4 orang masih menjalani perawatan.

 

Salah satu bukti nyata yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Serang baru baru ini adalah melakukan drive thru rapid test dengan cara drive thru. Bagi warga Banten yang ingin melakukan rapid test tidak dipungut biaya sepeser pun. Beberapa lokasi rapid test di Provinsi Banten, diantaranya:
  • 1. Stadion Maulana Yusuf Ciceri
Pada hari rabu-jumat
Tanggal 3-5 Juni 2020
Pukul 08:30 – 13:00
  • 2. Kawasan Industri Cikande
Pada hari selasa-jumat
Tanggal 9-12 juni 2020
Pukul 08:30 WIB -13:00 WIB

Info lebih lanjut dapat dilihat di situs infocorona.bantenprov.go.id

Kondisi lingkungan di tempat tinggal saya yang berada di kelurahan serang tepatnya di ciracas terpantau ada saja masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan seperti tidak menjaga jarak aman dan tidak memakai masker. Ketika saya keluar rumah untuk membeli shampoo di minimarket saya mengira new normal sudah diterapkan oleh masyarakat disini. Saya menyimpulkan seperti itu karena banyak rumah makan di sekitar terpantau ramai oleh pembeli. 

Intinya, saya setuju dengan dilaksanakannya new normal asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada. 

Sekian dari saya.



Komentar

Postingan Populer